Senin, 14 November 2011

Soni

Di balik kesunyianku ini, masih ada kesunyian lainnya. Bagi kesunyianku yang hidup bersemayam dalam kesendirianku, ia berada di sebuah pasar yang ramai dan kesunyian itu pun menjadi sebuah kebisingan.

Aku terlalu muda dan terlalu dini untuk mencari kesunyian. Suara-suara di balik lembah nan jauh masih terdengar di telingaku dan bayang-bayangnya menghalangi jalanku dan aku tidak dapat pergi.

Di balik bukit-bukit ini ada deretan pohon yang menjulang tinggi ke langit, aku menemukan ketenanganku disana, namun disana bersemayam angin badai  dan keberanianku berubah menjadi ilusi.

Aku terlalu dini dan terlalu cepat untuk mencari deretan pohon suci. Haus darah mengalir di mulutku, busur dan panah milik ayahku masih berada dalam genggamanku, tapi aku tidak dapat pergi.


Dibalik beban diriku hiduplah jiwaku yang bebas. Dan baginya, angan-anganku dikobarkan dalam sebuah pertempuran di waktu senjakala dan keinginanku yang menggerak-gerakan tulang-tulangku.

Aku terlalu muda dan terlalu serakah untuk menjadi diriku sendiri yang bebas. Dan bagaimana bisa aku meraih kebebasan diriku, apakah hanya dengan menyingkirkan beban-beban dalam diriku ataukah memang semua orang menjadi bebas karenanya??????

Bagaimana bisa seekor elang yang ada dalam diriku menggapai matahari sehingga kepakan sayapku dapat meninggalkan sarangnya dimana telah aku garap dengan paruhku untuk mereka??????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan dan Saran Karena Sangat BErguna Bagi Saya