Di balik
kesunyianku ini, masih ada kesunyian lainnya. Bagi kesunyianku yang
hidup bersemayam dalam kesendirianku, ia berada di sebuah pasar yang
ramai dan kesunyian itu pun menjadi sebuah kebisingan.
Aku terlalu
muda dan terlalu dini untuk mencari kesunyian. Suara-suara di balik
lembah nan jauh masih terdengar di telingaku dan bayang-bayangnya
menghalangi jalanku dan aku tidak dapat pergi.
Di balik
bukit-bukit ini ada deretan pohon yang menjulang tinggi ke langit, aku
menemukan ketenanganku disana, namun disana bersemayam angin badai dan
keberanianku berubah menjadi ilusi.
Aku terlalu
dini dan terlalu cepat untuk mencari deretan pohon suci. Haus darah
mengalir di mulutku, busur dan panah milik ayahku masih berada dalam
genggamanku, tapi aku tidak dapat pergi.
Dibalik beban
diriku hiduplah jiwaku yang bebas. Dan baginya, angan-anganku dikobarkan
dalam sebuah pertempuran di waktu senjakala dan keinginanku yang
menggerak-gerakan tulang-tulangku.
Aku terlalu
muda dan terlalu serakah untuk menjadi diriku sendiri yang bebas. Dan
bagaimana bisa aku meraih kebebasan diriku, apakah hanya dengan
menyingkirkan beban-beban dalam diriku ataukah memang semua orang
menjadi bebas karenanya??????
Bagaimana bisa
seekor elang yang ada dalam diriku menggapai matahari sehingga kepakan
sayapku dapat meninggalkan sarangnya dimana telah aku garap dengan
paruhku untuk mereka??????

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan dan Saran Karena Sangat BErguna Bagi Saya